Cerbung - Selamat malam sahabat catatan mbak nur.... bagaimana kabarnya? Kali
ini mimin mau ngeposting cerpen bersambung antara Ayara dan Azam. Semoga kalian
suka ya... kritik dan saran sangat mimin butuhkan. Terimakasih
MUNGKINKAH DIA JODOHKU???
**Jadian
Oleh : Eka Nur Rahayu
Oleh : Eka Nur Rahayu
Sehabis mengerjakan Solat Subuh Ayara duduk di depan laptop
kesayangannya itu, ia hendak mengerjakan tugas tetapi terlintas dibenaknya
orang-orang yang dulu pernah singgah dihatinya, satu persatu mulai menemukan
pasangan. Sedangkan Ayara masih menyandang statusnya yang jomblo itu, memang
ada salah satu teman dikampus yang secara terang-terangan menyatakan cinta pada
Ayara.
Tetapi Ayara belum bisa melupakan kenagan pahit hubungannya dengan Deka yang kandas, gara-gara perselingkuhan Deka dengan Sasa sahabat karib Ayara. “Oh tuhan apa yang Ayara sedang fikirkan!! Fokus Ayara sebentar lagi kamu akan menghadapi Ujian Akhir Semester” gumam Ayara dalam hati, lalu Ayara bergegas mulai mengerjakan tugasnya yang sedari tadi tak disentuhnya sama sekali. menengok jam dinding sudah menunjukkan pukul 08.00 dan tugas semua sudah selesai. Ayara mulai membereskan buku dan laptopnya untuk dimasukkan ransel merah maroonnya itu hadiah dari Azam. Sudah lama Ayara menyukai Azam, tetapi ayara masih ragu dengan perasaannya itu, Ayara takut hal yang dulu terjadi hingga amat sangat sakit di rasakan yakni penghianatan dari sahabat dan pacar yang amat Ayara sayangi.
Tetapi Ayara belum bisa melupakan kenagan pahit hubungannya dengan Deka yang kandas, gara-gara perselingkuhan Deka dengan Sasa sahabat karib Ayara. “Oh tuhan apa yang Ayara sedang fikirkan!! Fokus Ayara sebentar lagi kamu akan menghadapi Ujian Akhir Semester” gumam Ayara dalam hati, lalu Ayara bergegas mulai mengerjakan tugasnya yang sedari tadi tak disentuhnya sama sekali. menengok jam dinding sudah menunjukkan pukul 08.00 dan tugas semua sudah selesai. Ayara mulai membereskan buku dan laptopnya untuk dimasukkan ransel merah maroonnya itu hadiah dari Azam. Sudah lama Ayara menyukai Azam, tetapi ayara masih ragu dengan perasaannya itu, Ayara takut hal yang dulu terjadi hingga amat sangat sakit di rasakan yakni penghianatan dari sahabat dan pacar yang amat Ayara sayangi.
****
Pukul 9 pagi Ayara berpamitan kepada mamanya untuk pergi ke kampus.
“Ma Ayara berangkat kuliah dulu ya, Assalamu’alaikum” kata Ayara sambil mencium
punggung tangan mamanya.
“iya nak hati-hati dijalan yah, Wa’alaikum salam” jawab mama ayara.
Ayara memutar musik di mobilnya untuk menghilangkan kejenuhannya
karena dari rumah ke kampus memakan waktu 30 menit bahkan lebih kalau sedang
macet,” untung aja hari ini gak macet” Pekik Ayara.
Setelah memarkir mobil Ayara bergegas menuju kelas. “Duh ngapain
sih Dika udah standby di depan kelas”gerutu Ayara dalam hati.
“hai Ay.. dah lama aku nungguin kamu, yuuk masuk kelas bareng”ajak Dika
sembari menarik tangan Ayara.
“Dasar Dika main tarik-tarik tangan aku aja!!!!” Gumam Ayara dalam
hati.
“Kuliah hari ini asik tak
terasa pelajaran 2 jam bisa secepat ini
dan saatnya untuk pulang!!”gumam dalam hati Ayara.
“Ayara.... Ayara!!!” panggil Azam sambil melambai-lambaikan
tangannya.
Azam sosok yang paling keren di kampus, banyak teman-teman meledek
Ayara katanya “enak ya jadi Ayara bisa bareng-bareng terus sama Mas Azam”
tetapi Ayara tak pernah memperdulikan ejekan temannya itu.
Ayara hanya melambaikan tangan dan segera menghampiri Azam.
“Ay... hari ini kamu ada acara ndak?”tanya azam pada ayara.
“gak ada sih mas, emang mau ngajakin Ayara kemana?”jawab ayara
sambil menggarukkan kepala yang tak gatal itu.
“ya jalan aja, Mas bosen dikampus mulu. Ke mall kek sambil cuci
mata” jawab azam sambil terkekeh.
“oke Ayara ikut tapi mobil Ayara gimana mas?”tanya ayara lagi.
“Ayara pulang duluan tar mas
ngikutin dari belakang sekalian mas mau izin sama mama Ayara” jelas azam.
Ayara hanya menganggukkan kepala sembari jalan meninggalkan azam
dan menuju parkiran dimana mobilnya berada.
*****
Sampai dirumah pukul 2 Siang. “tok...tok... Assalamu’alaiku Ma”terdengar
jelas suara Ayara dibalik pintu.
“Wa’alaikum salam, loh Ayara kok sudah pulang?”tanya mama sambil
membukakan pintu.
“iya ma Ayara hanya ada 1 mata kuliah saja, Ayara kekamar dulu ya
ma mau solat Dhuhur dulu”Ayara sambil terkekeh meninggalkan Mamanya.
Selang 30 menitan terdengar suara mama dibalik pintu kamar Ayara
“tok... tok... Nak didepan ada Azam itu udah nunggu!”.
“iya ma Ayara sedang siap-siap” jawab Ayara.
Setelah 5 menit Ayara keluar kamar dan menghampiri azam yang ada
diruang tamu.
“maaf mas Ayara lama” celetuk Ayara membuyarkan lamunan Azam.
“gak apa-apa ay... it’s oke!”jawab mas azam. Setelah meminta izin
dan berpamitan dengan mama, Ayara dan Azam berangkat ke mal.
Dalam perjalanan terlihat
sekali suasana yang hening dan begitu kaku. Dering ponsel azam membuyarkan
keheningan, tetapi azam tak menghiraukannya tetap fokus menyetir.
“mas itu ponselnya bunyi
lo.. kok ndak diangkat?”tanya Ayara penasaran.
“itu telpon ndak penting ay!”jawab azam singkat.
******
Sesampainya di mall azam dan ayara menyusuri lorong ke lorong sudut
mall dan seketika azam berhenti di depan sebuah kafe.
“berhenti disini ya ay kita sambil ngopi-ngopi” ucap azam.
Ayara hanya menganggukkan kepala seraya mengikuti langkah azam
dibelakangnya, beberapa menit berlalu, Ayara
dan Azam juga sudah mengobrol panjang dan lebar sama dengan luas. Lalu
tiba-tiba saja ada seorang cewe yang menghampiri azam.
“oh jadi gak angkat telponku gara-gara jalan sama cewe ini?”kata si
cewe sambil ngegas gitu suaranya.
“lah emang siapa lo? Gak penting amat!” jawab azam ketus.
“yaudah tar kamu aku aduin ke tante Vina!!”jelas cewe itu
meninggalkan azam dan ayara.
Suasana yang tadinya penuh canda dan tawa sejenak hening dan sepi,
lalu tangan azam meraih tangan ayaran “tenang ay.. dia bukan siapa-siapa mas, hanya
saja dia dijodohin mama mas tapi mas gamau!”jelas azam pada ayara.
“Ayara gak papa kok mas, lagian ayara kan hanya teman bukan
siapa-siapa mas. Jadi ayara gak ada hak apapun untuk cemburu sama mas” jelas
Ayara sembari melepaskan gengaman tangan azam. “Sepertinya udah mau magrib
pulang yuk mas”ajak ayara.
“oke ay, sekali lagi maafin mas!”jelas azam lagi.
“iya mas gak apa kok” jawab ayara seenaknya.
*******
Sesampai dirumah Ayara bergegas mandi dan menjalankan sholat magrib
untung aja masih ada waktu, dari tadi ponsel ayara berdering dan tertera nama
azam yang sedang menelpon. “Udahlah Ayara biarin jangan angkat itu telpon mas
azam” pekik Ayara pelan dan melanjutkan mengajinya yang sempat terputus gara-gara
telpon dari azam. Sekitar pukul 9 malam mas azam mengirimkan pesan wa pada
Ayara, ****”Ayara marah ya sama mas, kok ditelpon ndak mau jawab? Maafin mas
ay. Mas azam besok mau kerumah ayara”**** karena Ayara tidur sedari selesai
sholat isya’ dan setengah sadar pesan wa Azam hanya diread tanpa di reply.
Pagi - pagi sekali azam datang kerumah belum juga Ayara mandi,
bunyi klakson mobilnya udah didepan rumah kebetulan pagi itu ayara sedang
menyiram bunga.
“ay maafin mas azam!”rengeknya sambil memegang tangan Ayara.
“ya Allah mas, ayara lo gak apa-apa dan apa yang harus di maafkan,
semalam ayara udah tidur dan setengah sadar waktu liat pesan dari mas”jelas
ayara.
“bukanya begitu ay, sebenarnya mas azam sudah lama memendam rasa
suka sama ayara dan kemarin itu mas mau nembak ayara dan meminta ayara untuk
jadi istri mas azam, tapi erlita tiba-tiba datang ngacauin semua rencana mas”
jelas azam.
“Oh jadi itu cewe namanya erlita“ gumam ayara dalam hati. Ayara mempersilakan
mas azam duduk dikebun mini ayara di depan rumah, “gimana ya mas, apa mas gak
dimarahin mama mas kalau ndak nurut?”tanya ayara.
“ya gak lah ay kan yang ngejalanin mas, mau ya ayara jadi istri
mas! Mas udah sering sekali ceritain ayara pada mama mas dan responnya positif
kok erlita aja itu yang ngebet banget sama mas, maklum mas azam kan keren gitu
secara calon suami Ayara”mas azam terkekeh kecil sambil menjalaskan kepada
ayara.
“duh pede banget bilang keren padahal kan gak ada keren-kerenya, yaudah ayara mau tapi ayara mau bukti kalau
memang mama mas responya positif sama ayara.. eits tapi jangan harap bisa
peluk-peluk ayara ya”jawab ayara.
“oke sayang....”sambil mengecup kening ayara.
“tu kan mas azam!! Ayara belum mandi kali mas”merona merah wajah
ayara.
Azam hanya menyunggingkan senyuman yang khas menbuat hati deg-deg
ser itu manis sekali sampai-sampai semut takut
mau ngedeketin, takut kalau diabetes.
Sang pencipta itu tahu apa yang sedang hambanya butuhkan bukan yang
di inginkan, jadi berhentilah bersedih & jodoh akan datang pada saat yang
tepat (Eka Nur Rahayu).
******* Bersambung
*******
Tunggu kisah selanjutnya......
0 comments:
Post a Comment