Khimtan Yang Jail


Cerpen - Selamat malam sahabat catatan mbak nur... bagaimana kabar kalian hari ini semoga selalu dalam keadaan baik-baik saja ya. Bebrapa hari lalu ada anak dari sepupu ibuku datang kerumah seketika itu aku ingin sekali menjadikan sosoknya di dalam sebuah cerpen yang semoga saja dapat menghibur kalian yang tak bosan mengunjungi blog ini.

KHIMTAN YANG JAIL
Oleh : Eka Nur Rahayu

Dari kejauhan sudah terdengan teriakan renyah dari anak kecil yang belum begitu teteh (jelas) dalam berbicara. Sudah Ulfia duga pasti itu Khimtan, tanpa Ulfia sadari. Khimtan sudah berada di depan pintu kamar Ulfia. 


“Tok tok tok mbak.....” sapanya dari luar dan setelah dibuka ternyata Ulfia dikagetkan dengan pentulan (topeng) yang biasa dipakai ketika ada jaran kepang alias kuda lumping. Sontak Ulfia menjerit kaget dan khimtan lari menjauhi Ulfia. “Aseeem ini bocah baru datang juga udah jahil, gimana kalau 1 minggu dirumah bisa-bisa aku jantungan mulu“ gerutu Ulfia jengkel. 
Belum berhenti disitu khimtan menarik tangan Ulfia dan mengeluarkan permen yang sedari tadi ada di dalam mulutnya, Ulfia hanya bisa menghela napas dan memaklumi tingkah polah Khimtan seraya berfikir mungkin Ulfia dulu juga jail macam itu.
***
Ulfia segera bergegas keruang tamu untuk menemui sepupu ibu Ulfia. Terdengar sangat jelas mereka sedang bersenda gurau, tetapi Ulfia mengurunkan niat untuk menemui sepupu ibu Ulfia “mending nonton tv aja” gumam Ulfia  dalam hati. Ulfia  menyalakan tv dan khimtan mengikuti entah sejak kapan si bocah itu dibelakang Ulfia, “mbak... mbak.. nonton upin-ipin ya” rengek khimtan sambil memegang tangan Ulfia. “Iya-iya khim tar mbak nyalain dulu” jawab Ulfia santai. Belum selesai upin-ipin khimtan menarik tangan Ulfia untuk diajak keruang tamu dan jeng... jeng... jeng... ada Fadil disitu. “Lah ngapain Fadil kerumahku?” Pikir Ulfia dalam hati. Fadil itu teman sekolah Ulfia dan ternyata adalah saudara dari istri sepupu ibu Ulfia. Lengkap sudah hari ini bertemu orang yang beberapa kali Ulfia tolak! Malu dan canggung yang  Ulfia rasa tetapi mau bagaimana lagi sudah kepalang malu.
****
Setelah beberapa menit berlalu sepupu ibu Ulfia dan fadil berpamitan untuk pulang, “akhirnya si Fadil  pulang juga” gumam Ulfia dalam hati. Ulfia langsung masuk kamar dan ternyata si fadil udah Wa Ulfia. “kamu lebih cantik berpenampilan natural ul” isi pesan Fadil. “terimakasih”balas Ulfia singkat. “kok jutek amat sih tar cantiknya pudar loh” jawaban singkat dari fadil. Lalu Ulfia tak membacaya dan meninggalakan gawai nya di atas meja belajar.
******* Habis *******



Share:

0 comments:

Post a Comment