Merajut asa sang disabilitas


Cerpen - Selamat malam sahabat catatan mbak nur... hujan-hujan enaknya itu makan pop corn sambil; baca cerpen duh nyaman banget pastinya, kali ini mimin mau ngepost cerpen banget karena ndak panjang kali lebar sama dengan luuuas whehehe. Selamat membaca cerpen ini setengah nyata ya gaes...

*** Guruku seorang disabilitas ***
Oleh : Eka Nur Rahayu





Fatiya adalah nama guru privatku, ya banyak yang merendahkan beliau karena hanya seorang guru privat. Walaupun begitu beliau sangat mahir mengajariku dari aku tak bisa dalam beberapa pelajaran dan sekarang aku mulai mahir dan perlahan tapi pasti aku mendapat juara kelas. Aku sangat menyayangi beliau, dan akan selalu mengenang semua jasanya hingga nanti.

Hari ini aku ingin  mengunjungi bu Fatiya karena sudah lama aku tak berjumpa dengan guruku tersayang itu, segera ku bersiap-siap untuk menemui beliau. Ku tengok jam dinding sudah pukul 09.00 pagi dan aku juga sudah bersiap-siap kerumah beliau, rumah beiau tak begitu jauh hanya butuh 20 menit saja. Ku kendarai sepeda motorku menyusuri jalan yang sekarang sudah halus laksana kulit model-model yang cantik itu.

Dari kejauhan ku lihat bu fatiya duduk di kursi dengan beberapa anak muridnya karena sampai saat ini ibu fatiya belum juga menikah. Beliau tersenyum melihatku dari kejauhan, setelah sampai ku bergegas untuk menyalami ibu guruku itu.

“Assalamu’alaikum bu guruku sayang” ucapku sambil mencium punggung tangan bu fatiya
“waalaikum salam Aida.... bagaimana kabarmu?”sahut bu fatiya
“alhamdulillah bu, Aida sehat dan sekarang Aida dapet beasiswa lagi untuk melanjutkan kuliah” ucapku dengan gembira
“alhamdulillah... belajar yang rajin terus ya”sahut bu fatiya

Setelah hampir 2 jam ku bercerita banyak sama bu fatiya, banyak wejangan-wejangan yang beliau sampaikan kepadaku. Aku selalu berdoa agar ibu fatiya selalu dalam keadaan sehat dan cepat menemukan jodoh yang bisa menerima dengan tulus dan ikhlas. Akhirnya aku berpamitan pulang karena hari mau hujan dan besoknya aku harus kembali untuk melanjutkan studiku di luar kota, hanya doa dan doa yang selalu ku panjatkan untuk beliau guruku sayang ibu fatiya.

*** END ***



Share:

0 comments:

Post a Comment