Sekotak Rindu Untuk Ibu



Cerpen – selamat malam sahabat catatan mbak nur.... bagaimana kabarnya??? Tetap semangat yah walaupun terkadang hati ini ingin sejenak bermalas-malasan tetapi tak sempat karena banyaknya aktivitas. Hmmm  kali ini mimin akan memposting cerpen tema sayang untuk ibu. Selamat membaca J
*** Sekotak Rindu Untuk Ibu ***
Oleh : Eka Nur Rahayu


Hidup tanpa adanya seorang ibu itu sungguh berat ku rasakan, sosok yang selalu memberiku nasehat bahkan kadang sering marah-marah karena perilakuku yang masih seperti anak kecil manakala dekat dengan ibu. rindu dengan sosok yang selalu tegas, tegar dan begitu kuat. Ibuku sayang hanya do’a sekarang yang anakmu ini bisa lakukan karena Tuhan lebih menyayangimu.

Setelah hampir setahun yang lalu aku baru menginjakkan kakiku dirumah ini lagi, terakir ketika liburan semester dan saat ibu meninggalkan kita semua aku, ayah dan adik untuk selama-lamanya. Teramat dalam luka yang kita semua rasakan, kehilangan sosok wanita yang begitu tegas, tegar dan sabar menghadapi tingkah laku anak-anaknya. Aku merindukanmu ibu lirih suaraku sesaat memeluk foto ibu tak terasa air mata membasahi pipi ini.

Pagi ini aku sengaja ingin menghabiskan waktu untuk membersihkan rumah karena liburan lebaran masih panjang, aku menghampiri almari almarhumah ibu, ku buka perlahan pintu itu dan aku dikejutkan dengan sekotak terbungkus rapi di almari. Setelah itu ku bersihkan dari debu-debu yang begitu tebal hingga rasanya debu itu masuk menyeruak di hidungku menyebabkan aku bersin-bersin seketika. Pelan-pelan ku buka kotak itu, isi kotak itu sontak membuat aku kaget.

Tak terasa mata ini sudah penuh dengan air mata melihat album foto kenangan ibu yang selama ini ku cari tetapi tak kunjung ku temukan. Bahagia tetapi aku juga semakin larut dalam kesedihanku ketika melihat album foto itu. Buru-buru ku menyeka air mata takut ketika nanti bapak mengetahuiku masih sedih karena kehilangan ibu tercinta.

“Adek..... kamu kemana???” sapaku menghampiri kamar adek. Kreteeeek.... pantas saja tak menjawab sapaanku ternyata sedang tidur pulas sekali, ku kecup kening adek lalu meninggalkan kamarnya.

Hari ini dirumah hanya ada aku dan adek karena bapak sedang ada pekerjaan diluar kota, pekerjaan rumah sudah selesai lalu aku mulai menyalakan laptop untuk sekedar menulis apa yang saat ini aku rasakan dan terciptalah puisi untuk ibuku yang sudah tenang dan bahagia di alam sana.

*** Sekotak Rindu Untuk Ibu ***

Senyum indah merekah khas ibuku
Selalu terbayang-bayang di anganku menari indah
Canda, tawanya yang renyah mampu membuat hati gundahku mencair
Lelahku seketika lenyap melihat senyum indah merekah dari ibu

Ibuku sayang ...
Aku sangat merindumu
Inginku memeluk tubuhmu
Hanya sepucuk doa yang saat ini mampu ku persembahkan

Maafkan anakmu yang belum sempat membahagiakan
Mengukir senyum indah di wajahmu
Rinduku untukmu ibuku sayang
Engkau akan selalu hidup di dalam hatiku

OoO


Share:

0 comments:

Post a Comment