Cerpen – selamat malam sahabat catatan mbak nur....
bagaimana kabarnya??? Tetap semangat yah walaupun aktivitas sedang padat
merayap hehehe. Roti bakar adalah makanan yang amat sangat legend di kehidupan
mimin karena banyak kenangan yang ada dalam roti bakar itu. Perjuangan, cinta
dan kasih tumplek blek dalam sebungkus roti bakar coklat.
*** Cintaku Semanis Roti Bakar
Coklat ***
Oleh : Eka Nur Rahayu
Sore ini hujan
gerimis, aku ada janji dengan seseorang yang begitu dekat dengan ku saat ini
tetapi hanya lewat telepon dan pesan singkat. Dari semalam aku dan dia sudah
merencanakan untuk bertemu, aku sudah memberikan alamat lengkapku tetapi dia
tak kunjung datang. Aku mulai berhenti berharap hampir saja aku masuk kedalam
rumah dan terdengar suara motor butut yang begitu klasik membuatku menoleh,
dalam hati berkecamuk rasa ini, siapa dia? Atau mungkin dia yang sedang dekat
denganku? tetapi bukankah dia memiliki wajah yang tak tampan seperti itu?semua
pertanyaan berkecamuk dalam pikiranku hingga salam orang itu membuyarkan
lamunanku.
“Assalamu’alaikum.....
apakah benar ini rumahnya Anindia????”
“wa’alaikum
salam... iya Mas benar ini rumah Anindia dan itu adalah saya. Apakah ini Mas
Maulana???”
“benar mbak
hehehe, boleh saya duduk???”
“oh iya maaf mas
lupa mau mempersilakan duduk, bentar ya Anin buatin minum dulu”
Dia ya Dia
Maulana yang begitu dekat denganku ternyata begitu tampan... ya Allah lumer
hati ini. Pantas saja dia tak pernah mau video call denganku apa gara-gara dia
mau memberikanku kejutan ini.
“maaf ya Mas
lama, ini minumnya silakan diminum yah... pelan-pelan masih panas”kataku
sembari menyodorkan segelas teh hangat.
“duh perhatian
banget sih Anin ini??” goda Maulana
“duh apaan sih
Mas... biasa aja. Jadi malu ini Anin kalau digodain. Masa iya waktu chatting
sama teleponan udah digoda habis-habisan... eh sekarang bertemu langsung masih
aja digoda??”
“iya - iya Mas
minta maaf... oya mas boleh jujur gak???” sambil meletakkan sebungkus roti bakar dan sebungkus kopi.
“boleh mas
silakan..!!” jawabku
“Mas sebenarnya
udah nyaman banget sama Anin walaupun baru pertama kali ketemu tapi kan kita
udah hampir 7 bulan dekat walaupun hanya lewat udara tapi jujur Mas itu sudah
cinta banget sama Anin. Anin mau tidak jika hari ini mas mau Anin jadi pacar
mas??? Kalau mau Anin boleh ambil roti bakar in tapi kalau Anin tidak mau
menerima mas boleh ambil kopi ini”
Cukup lama aku
berdiam karena aku ingin menanyakan dari lubuk hatiku terdalam, memang benar
kita baru bertemu sekali ini tapi kita sudah dekat banget malah hampir 7 bulan,
aku juga sudah merasa nyaman banget. “baiklah Mas aku ambil ini saja” jawabku
sambil membuka roti bakar coklat favoritku
“Makasih yah
Anin sayang i love you forever and you will be the last for me” ucap Maulana
sembari memegang tangaku
“iya Mas i love
you to and you will be the last for me” ucapku sembari menyunggingkan senyum.
Waktu begitu
cepat berlalu hingga akhirnya Maulana berpamitan pulang kepada orang tuaku. Yah
malam yang begitu indah untuk dilupakan tak pernah ku menyangka jika kedekatan
melalui dunia maya berakir dengan dunia nyata, semoga memang dia adalah yang
Tuhan kirim untuk ku. Sesampainya dirumah Maulana menemaniku chating hingga
larut malam dan aku tertidur sambil memegang gawaiku. Ya begitulah aktivitasku
saat malam hari chatting hinnga tertidur pulas.
OoO
0 comments:
Post a Comment