Pensil Ajaib Regina

Cerita Fantasi - selamat pagi setengah siang sahabat catatan mbak nur... pernah gak sih kalian berimajinasi tetapi lebih tepatnya menghayal kek mimin ini. Berhayal jika pensil yang mimin punya itu bisa mewujudkan apapun keinginan kita seperti cerpen di bawah ini.

*** Pensil Ajaib Regina ***
oleh : Eka Nur Rahayu 



Titik-titik embun membasahi kaca jendela Regina di pagi ini, hawa dingin yang menusuk tulang membuat regina semakin merapatkan selimut tebal berwarna biru laut bermotif kartun kesayangan si doraemon. Jam beker berdering tak membuat Regina terusik malah semakin masuk ke dalam selimut tebal itu. Tiba-tiba saja Regina tersadar jika hari ini ada kelas pagi. Mata bulatnya langsung melotot seraya berkata "ya ampun..... aku ada kelas pagi hari ini, pak dosen yang begitu menyebalkan"ucap Regina lirih dan langsung bergegas ke kamar mandi.

**
Selesai mandi Regina tak sarapan terlebih dahulu, berpamitan kepada ibu dan langsung gas menuju kampus. Di perjalanan kampus regina bertemu dengan seseorang yang mampu membuat mata bulat itu mengeluarkan titik-titik embun yang menetes hingga sampai ke pipi, ada anak kecil yang menagis di samping ibunya. Tanpa pikir panjang Regina menepikan mobilnya dan langsung menghampiri serta memastikan keadaan anak dan ibu itu.

"adek kenapa kamu kenapa kok nangis??" tanya Regina lirih

"ibu pingsan kak karena katanya tadi pusing"jawab anak kecil itu

Segera Regina meminta bantuan orang-orang disekitar tempat itu untuk membawa ibu itu masuk ke dalam mobil Regina. Mobil regina melesat jauh menuju rumah sakit terdekat.

"kakak mau ngajakin kita kemana??"celetuk anak itu mengagetkan regina

"tenang saja dek.. kakak mau nolongin ibu adek. Adek bedoa saja supaya ibu baik-baik saja"sahutku menenangkan

***
Akhirnya sampai juga di rumah sakit terdekat, setelah diperiksan oleh dokter ternyata ibu itu hanya kelelahan. Setelah selesai di periksa dan regina menebus obat di apotik, lalu mereka diajak regina untuk sekedar makan dan minum di kantin rumah sakit. Kemudian setelah selesai makan dan minum, kami langsung menuju parkiran mobil.

"terimakasih ya nak sudah mau nolongin ibuk"ucap ibu itu dengan rona bahagia

"iya sama-sama ibu, sudah sepantasnya kita saling menolong dengan sesama, kalau boleh tau ibu tinggal dimana? Biar nanti regina anterin sekalian mau ke kampus "sahut regina

"ndak usah repot-repot nak, ibu bisa pulang sendiri kok. Ini ada sedikit rasa terimakasih terimalah nak"ucap ibu memelas

"iya kak terima saja, tanda jika aku dan kakak sekarang menjadi sahabat"timpal anak itu
"baiklah bu, Regina terima ya.. maaf regina tidak bisa lama karena harus segera ke kampus"ucapku sambil memeluk ibu itu dan berpamitan.

Mobil melaju dan menghilang dari pandangan anak dan ibu tadi. Tak perlu waktu lama regina menuju kampus. Sesampai di parkiran kampus sengaja regina berhenti sejenak untuk membuka kotak kecil berbentuk persegi panjang hadiah ibu tadi. "sebuah pensil...?cantik sekali pensil ini"lirihnya. 

Regina mengambil kertas dan mencoba menulis namanya sendiri "Sabrilina Regina Putri" benar saja tiba-tiba tulisan itu timbul dan begitu cantik. Regina mencoba lagi menggambar dengan pensilnya itu... menggambar sebuah kamera impiannya dan benar saja gambar itu timbul menjadi kamera sungguhan. Betapa bersyukurnya regina, sambil tersenyum bahagia regina melenggang menuju kelasnya.

*** End  ***
Share:

0 comments:

Post a Comment