Cerpen – Selamat malam sahabat Catatan Mbak Nur......
bagaimana kabarnya??? Kali ini mimin mau memposting yang bertema weekend J yang manis semanis madu ^_^
***
Sebungkus Bubur Hangat Darimu ***
Oleh
: Eka Nur Rahayu
Hari ini cuaca
begitu menyengat kulit, sepulang kerja aku merasa lelah. Belum lagi menghadapi
kamu yang setiap hari uring-uringan tak jelas. Ingin sekali aku pergi kesuatu
tempat kemudian berteriak sekencang-kencangnya agar penat hati ini hilang. Tapi
sudahlah walaupun begitu menyebalkan dia tetap selalu dalam hatiku.
“driiing.....
driing ... dring....” dering gawaiku membuyarkan konsentrasiku ketika ngedumel
“iya ada apa
bang?? Please deh jangan ngajakin ribut, aku lagi capek banget soalnya” ucapku
pada Hendra
“siapa sih yang
ngajakin ribut??? Nanti kan malam minggu tu, aku jemput ya jalan-jalan biar
suntuk kamu hilang. Oke sayang!!!” tukas Hendra
“he’em bang,
lagian aku nanti juga tidak ada pekerjaan kok santai” jawabku
“oke sayang...!
see you!!! :*” ucap Hendra dari ujung sana
Setelah selesai
menerima telepon aku bergegas mandi dan istirahat. Lumayanlah bisa istirahat
sejenak. Setelah selesai mandi aku mencoba merebahkan badan di atas kasur dan
tak berselang lama aku sudah tertidur pulas.
Serasa mimpi
ternyata benar aku membuka mata ibu sudah ada dikamar dan berkata “Vir... bangun!!
Itu Hendra sudah didepan nunggu kamu. Cepat bangun mandi dan dandan!!!” ujar
Mama sambil menggoyang-goyangkan badanku
Aku bangun dan
berjalan menuju kamar mandi, ku kira tidur sebentar eh ternyata udah 2 jam
tidur efek dari lelahnya hati dan pikiran. Setelah selesai mandi dan berdandan
aku keluar kamar dan memang benar Hendra sudah duduk manis di ruang tamu
bersama Papa dan Mama.
“Pa... Ma...
Hendra ngajakin Vira keluar dulu ya sebentar kok” ucap Hendra sembari mencium
tangan Papa dan Mama
“iya Dra...
hati-hati dijalan” tukas Papa
***
Dalam perjalanan
Hendra bercerita panjang lebar, aku hanya mengimbangi ceritanya saja. Akhirnya kita
berhenti di Alun-alun kota kami tercinta, pas di depan tukang bubur
langgananku. “kok berhenti disini bang?” tanyaku pada Hendra
“ya kan kamu
suka sekali makan bubur ini, enak loh yank dimakan pas jam-jam segini makan
bubur anget-anget” sahut Hendra
Duh ini orang
yah.... tahu banget kalau aku pengen banget bubur “iya sih bang tapi lihat itu
antriannya duh bikin baper” tukasku
“yaudah kita
beli terus dibungkus saja yah, nanti kita cari tempat yang enak dimakan disana
saja. Bagaimana??? Setuju kan??” tanya Hendra kepadaku
Aku hanya
menganggukkan kepada tanda jika aku menyetujui ajakannya. Setelah membeli bubur
dan beberapa camilan, Hendra melajukan motornya untuk mencari tempat yang
nyaman. Akhirnya kita berdua duduk di depan taman di kota kami, pemandangan
yang enak dilihat dan udara yang nyaman semakin membuat weekend ini istimewa
walaupun makan buburnya di kantong plastik.
“maaf ya yank
makan buburnya kayak gini tapi nanti kalau kita udah punya anak bisa loh dibuat
cerita pacaran sambil makan bubur di kantong plastik” ucap Hendra sambil
tertawa kecil
“ih apaan sih
abang ini tapi bener juga sih, lucu tapi aneh” tukasku
Setelah mengobrol
sambil bercanda, suasana yang tadinya kaku menjadi mencair dan nyaman lagi. Weekend
yang selalu ku rindu dan akan menjadi kenangan yang manis. Waktu berjalan
begitu cepat jika keadaan hati ini bahagia, pukul 9 malam Hendra mengantarku pulang
sampai rumah dengan aman, nyaman dan selamat J
OoO
0 comments:
Post a Comment