Dandiku sayang
Hari ini tak seperti
biasanya karena aku terlalu banyak pikiran sampai-sampai tak konsentrasi ketika
mengikuti kelas psikologi, duh sebenarnya masalah apa lagi ini. Lamunanku
hilang ketika jemputanku datang.
"Silakan masuk mobil
mbak Dita" terdengar suara sopirku mempersilakan aku masuk mobil
"iya pak
makasih" jawabku
Ya namaku Dita, aku anak
ke-2 dari dua bersaudara, kakak ku bernama Vita. Lamunanku masih dengan masalah
yang tadi karena aku tak pernah bercerita kepada kakak ku kalau aku sudah punya
pacar, memang kakak ku umurnya hanya berbeda 3 tahun saja denganku. Kemarin
mbak Vita cerita kalau dia menyukai seseorang dan kebetulan orang itu adalah
pacarku Dandi Hartanto. Memang aku belum sempat kenalin Dandi ke mbak Vita
karena dia baru nyelesaiin studinya di luar kota.
"Aku juga belum
sempat bertemu dengan Dandi untuk menceritakan hal itu karena aku sibuk dengan
kuliahku dan Dandi sibuk dengan kerjanya". Gimana ini gerutuku dalam hati.
***
Suara pak sopir yang
membuka pintu mobil membuyarkan lamunanku "silakan mbak sudah sampai
rumah"
Setelah sesampainya
dirumah aku langsung merebahkan diri di tempat tidur, tiba-tiba terlintas dalam
pikiranku kenapa hari ini Dandi tidak mengirim pesan singkat atau telpon, tidak
biasa dia seperti ini. Aku berinisiatif untuk mengirim pesan singkat ke Dandi
untuk mengajaknya bertemu.
"Dan, kamu sibuk gak
tar sore? Kalau gak sibuk tar ketemu ya" isi pesan singkatku ke Dandi
Hapeku berdering tanda
ada pesan masuk, setelah ku lihat ternyata Dandi. "iya sayang, nanti
sekitar jam 4 ya!" isi pesan Dandi
****
Sore itu langit cerah tetapi tak begitu dengan hatiku karena aku masih binggung bagaimana aku cerita ke Dandi kalau kakak ku suka sama dia, entahlah pusing aku mikirin itu gerutuku dalam hati. Aku keluar kamar sambil menenteng tas kecilku, tiba-tiba saja kakak mengagetkanku sambil senyum-senyum. "kamu mau kemana Dit?" tanya mbak Vita
Sore itu langit cerah tetapi tak begitu dengan hatiku karena aku masih binggung bagaimana aku cerita ke Dandi kalau kakak ku suka sama dia, entahlah pusing aku mikirin itu gerutuku dalam hati. Aku keluar kamar sambil menenteng tas kecilku, tiba-tiba saja kakak mengagetkanku sambil senyum-senyum. "kamu mau kemana Dit?" tanya mbak Vita
"mau ketemu teman
bentar mbak" jawabku sambil berjalan meningalkannya
"hati-hati dan
jangan pulang malam-malam" pesan mbak Vita
"iya" jawabku
seenaknya
Di dalam mobilpun aku
masih berfikir dari mana nanti aku mau jelasin ke Dandi, tak terasa pak sopir sudah
membukakan pintu untukku "mbak sudah sampai, silakan" kata pak sopir
"Iya pak makasih,
bapak pulang saja gak usah nungguin Dita" jawabku
"Iya mbak" kata
pak sopir
Langsung saja mataku
tertuju ke arah tempat duduk di ujung sana, terlihat Dandi melihatku dengan
senyum manisnya. Sambil berjalan ke arahnya,dalam hatiku bicara "Tu anak
ya senyumnya yang bikin kangen sebenernya, beruntungnya aku, hehe".
"eh Dita sayang, ada
apa sih tiba-tiba ngajakin ketemuan? Kan baru kemarin udah ketemu masak udah
kangen aja sih" tanya Dandi sambil mencoba memegang tanganku
"gak kok, pede kamu
tu. Aku cuman mau ngomong hal penting aja sih" jawabku
"kamu kenapa sih
sayang sebenarnya, muka kok masam terus. Cantiknya hilang loh nanti"
bercandaan khas dari Dandi kalau aku sedang bermuka masam atau sedang marah
"ngak apa-apa sih,
tapi aku mau ngomongin sesuatu aja. Kamu tahu kan kalau aku punya kakak. Ternyata
kakak ku itu suka sama kamu, kemarin malem dia cerita sama aku" kataku ke
Dandi
"terus, masalahnya
apa sih sayang. Kan nama Dandi banyak" jawab Dandi menenangkan aku
"tapi namanya juga
Dandi Hartanto, bukannya yang punya nama kayak gitu cuman kamu. Dasar kamu tu
bercanda mulu. Kamu suka kan disukai cewek banyak!" kataku
Memang aku akui, aku
beruntung bisa dapetin di karena dia juga banyak yang suka tapi anehnya dia
malah suka sama aku. Selain keren dia juga punya usaha sendiri yang lumayan
maju.
"suka gimana? Kan
aku sukanya sama kamu Dita sayang, cemburu ya?" ledek Dandi
"Dita sayang, aku
tuh sayangnya hanya sama kamu dan hanya kamu, biar nanti kita sama-sama bertemu
orang tuamu dan kakak mu dan jelasin kalau hubungan kita ini serius. Kan ngak
mungkin kakakmu gak bahagia lihat adiknya bahagia. Sudah makan dulu
makananmu" jelas Dandi
"iya" jawabku
singkat
*****
Setelah selesai makan
malam ku lihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 19.30 WIB
"Ayo aku anterin
pulang!" ajak Dandi
"ngak ah, kamu
pulang aja duluan" jawabku
Tiba-tiba saja Dandi
menarik tanganku dan mengajak ku masuk mobil. "Kamu kenapa sih, diem mulu
dari tadi. Yaudah sih gausah di pikirin lagi" kata Dandi
Aku hanya diam saja dan
hanya melihatnya. "kita sudah sampai, kamu mau disini aja apa masuk?"
kata Dandi
"yaudah aku masuk
dulu ya, kamu hati-hati di jalan" jawabku
"gak mau pulang, aku
mau ikut masuk dan jelasin ke orang tua kamu tentang hubungan kita. Udah lah
gausah banyak pikiran percaya aja sama aku" jelas Dandi
******
Setelah masuk ke
dalam rumah, Dandi ku persilakan duduk. "bentar aku ambilin minum"
kataku
"iya Dita
sayang" jawab Dandi
Tiba-tiba saja dari dalam
orang tua ku keluar dan bertanya "siapa Dit yang datang?" tanya mama
Belum sempet aku jawab
Dandi udah nyapa duluan, "selamat malam om dan tante!" sapa Dandi
"owh Dandi, silakan
duduk!" jawab papaku mempersilakan duduk
Memang orang tuaku sudah
sangat akrab dengan Dandi jadi sudah seperti anak sendiri kalau berada di
rumahku.
"om dan tante
sebenarnya kedatangan Dandi ke sini memberi tahu om kalau saya ingin melamar
Dita" jelas Dandi
Entah apa yang ada dalam
pikiran Dandi, padahal belum ada pembicaraan apa-apa denganku tapi tiba-tiba
saja dia melamarku.
" Dita sayang,
bagaimana apa kamu setuju?" tanya papa kepadaku
Lamunanku buyar ketika
itu dan tanpa sadar aku hanya menganggukkan kepalaku
"tetapi, biarkan
Dita menyelesaikan studinya dulu ya nak Dandi" Kata mamaku
"iya tante, aku
selalu siap kok nungguin Dita" jawab Dandi sambil tersenyum
Tak berselang lama
setelah kita berbicara hal yang penting, listrik dirumahku tiba-tiba saja padam
dan aku dikejutkan oleh Mbak Vita dengan pacarnya dan ke dua orang tua Dandi.
"maksudnya apa
ini?" tanyaku
"Dita kan hari ini
kamu ulang tahun yang ke-23, gimana sih kok bisalupa" jawab Dandi
"surprise...!!!!"
mereka bersama-bersama mengatakan itu kepadaku
Lampu di nyalakan dan
Dandi mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya, lalu dia meraih tanganku
dan memasangkan sebuah cincin yang indah dan bertuliskan namaku dan Dandi.
Kemudian Dandi, mbak Vita & pacarnya, mama, papa dan kedua orang tua Dandi
menjelaskan kalau ini sudah di rencanakan oleh Dandi yang ingin melamarku di
usiaku yang kje-23 ini.
"so sweeet...!!
maafin aku ya dek karena ngerjain kamu. Dandi yang nyuruh" kata mbak Vita
Ya aku hanya bisa
tersenyum bahagia tanpa berkata apa-apa melihat mbak Vita dan semua orang di
rumah, Dandi sayang ternyata kamu di balik semua ini.
*******
"bagaimana sayang
dengan kejutanku?" tanya Dandi kepadaku
"gak lucu tahu,
jahat banget dah bikin aku was-was seharian" jawabku sebel
"tapi kamu suka kan,
kalau kamu was-was berarti itu tandanya kamu memang beneran sayang dan cinta ma
aku" jelas Dandi sambil memelukku
"makasih sayang buat
hari ini dan seterusnya" jawabku sambil melihatnya
Dandi hanya tersenyum
manis dan mengecup keningku sambil berbisik "sama-sama sayang, karena kamu
juga sudah sabar menghadapiku"
*****TAMAT****
0 comments:
Post a Comment