Dandiku sayang





Dandiku sayang
Oleh : eka nur rahayu


search from google

Hari ini tak seperti biasanya karena aku terlalu banyak pikiran sampai-sampai tak konsentrasi ketika mengikuti kelas psikologi, duh sebenarnya masalah apa lagi ini. Lamunanku hilang ketika jemputanku datang.


"Silakan masuk mobil mbak Dita" terdengar suara sopirku mempersilakan aku masuk mobil
"iya pak makasih" jawabku
Ya namaku Dita, aku anak ke-2 dari dua bersaudara, kakak ku bernama Vita. Lamunanku masih dengan masalah yang tadi karena aku tak pernah bercerita kepada kakak ku kalau aku sudah punya pacar, memang kakak ku umurnya hanya berbeda 3 tahun saja denganku. Kemarin mbak Vita cerita kalau dia menyukai seseorang dan kebetulan orang itu adalah pacarku Dandi Hartanto. Memang aku belum sempat kenalin Dandi ke mbak Vita karena dia baru nyelesaiin studinya di luar kota.
"Aku juga belum sempat bertemu dengan Dandi untuk menceritakan hal itu karena aku sibuk dengan kuliahku dan Dandi sibuk dengan kerjanya". Gimana ini gerutuku dalam hati.
***
Suara pak sopir yang membuka pintu mobil membuyarkan lamunanku "silakan mbak sudah sampai rumah"
Setelah sesampainya dirumah aku langsung merebahkan diri di tempat tidur, tiba-tiba terlintas dalam pikiranku kenapa hari ini Dandi tidak mengirim pesan singkat atau telpon, tidak biasa dia seperti ini. Aku berinisiatif untuk mengirim pesan singkat ke Dandi untuk mengajaknya bertemu.
"Dan, kamu sibuk gak tar sore? Kalau gak sibuk tar ketemu ya" isi pesan singkatku ke Dandi
Hapeku berdering tanda ada pesan masuk, setelah ku lihat ternyata Dandi. "iya sayang, nanti sekitar jam 4 ya!" isi pesan Dandi
 ****
Sore itu langit cerah tetapi tak begitu dengan hatiku karena aku masih binggung bagaimana aku cerita ke Dandi kalau kakak ku suka sama dia, entahlah pusing aku mikirin itu gerutuku dalam hati. Aku keluar kamar sambil menenteng tas kecilku, tiba-tiba saja kakak mengagetkanku sambil senyum-senyum. "kamu mau kemana Dit?" tanya mbak Vita
"mau ketemu teman bentar mbak" jawabku sambil berjalan meningalkannya
"hati-hati dan jangan pulang malam-malam" pesan mbak Vita
"iya" jawabku seenaknya
Di dalam mobilpun aku masih berfikir dari mana nanti aku mau jelasin ke Dandi, tak terasa pak sopir sudah membukakan pintu untukku "mbak sudah sampai, silakan" kata pak sopir
"Iya pak makasih, bapak pulang saja gak usah nungguin Dita" jawabku
"Iya mbak" kata pak sopir
Langsung saja mataku tertuju ke arah tempat duduk di ujung sana, terlihat Dandi melihatku dengan senyum manisnya. Sambil berjalan ke arahnya,dalam hatiku bicara "Tu anak ya senyumnya yang bikin kangen sebenernya, beruntungnya aku, hehe".
"eh Dita sayang, ada apa sih tiba-tiba ngajakin ketemuan? Kan baru kemarin udah ketemu masak udah kangen aja sih" tanya Dandi sambil mencoba memegang tanganku
"gak kok, pede kamu tu. Aku cuman mau ngomong hal penting aja sih" jawabku
"kamu kenapa sih sayang sebenarnya, muka kok masam terus. Cantiknya hilang loh nanti" bercandaan khas dari Dandi kalau aku sedang bermuka masam atau sedang marah
"ngak apa-apa sih, tapi aku mau ngomongin sesuatu aja. Kamu tahu kan kalau aku punya kakak. Ternyata kakak ku itu suka sama kamu, kemarin malem dia cerita sama aku" kataku ke Dandi
"terus, masalahnya apa sih sayang. Kan nama Dandi banyak" jawab Dandi menenangkan aku
"tapi namanya juga Dandi Hartanto, bukannya yang punya nama kayak gitu cuman kamu. Dasar kamu tu bercanda mulu. Kamu suka kan disukai cewek banyak!" kataku
Memang aku akui, aku beruntung bisa dapetin di karena dia juga banyak yang suka tapi anehnya dia malah suka sama aku. Selain keren dia juga punya usaha sendiri yang lumayan maju.
"suka gimana? Kan aku sukanya sama kamu Dita sayang, cemburu ya?" ledek Dandi
"Dita sayang, aku tuh sayangnya hanya sama kamu dan hanya kamu, biar nanti kita sama-sama bertemu orang tuamu dan kakak mu dan jelasin kalau hubungan kita ini serius. Kan ngak mungkin kakakmu gak bahagia lihat adiknya bahagia. Sudah makan dulu makananmu" jelas Dandi
"iya" jawabku singkat

*****
Setelah selesai makan malam ku lihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 19.30 WIB
"Ayo aku anterin pulang!" ajak Dandi
"ngak ah, kamu pulang aja duluan" jawabku
Tiba-tiba saja Dandi menarik tanganku dan mengajak ku masuk mobil. "Kamu kenapa sih, diem mulu dari tadi. Yaudah sih gausah di pikirin lagi" kata Dandi
Aku hanya diam saja dan hanya melihatnya. "kita sudah sampai, kamu mau disini aja apa masuk?" kata Dandi
"yaudah aku masuk dulu ya, kamu hati-hati di jalan" jawabku
"gak mau pulang, aku mau ikut masuk dan jelasin ke orang tua kamu tentang hubungan kita. Udah lah gausah banyak pikiran percaya aja sama aku" jelas Dandi

******
 Setelah masuk ke dalam rumah, Dandi ku persilakan duduk. "bentar aku ambilin minum" kataku
"iya Dita sayang" jawab Dandi
Tiba-tiba saja dari dalam orang tua ku keluar dan bertanya "siapa Dit yang datang?" tanya mama
Belum sempet aku jawab Dandi udah nyapa duluan, "selamat malam om dan tante!" sapa Dandi
"owh Dandi, silakan duduk!" jawab papaku mempersilakan duduk
Memang orang tuaku sudah sangat akrab dengan Dandi jadi sudah seperti anak sendiri kalau berada di rumahku.
"om dan tante sebenarnya kedatangan Dandi ke sini memberi tahu om kalau saya ingin melamar Dita" jelas Dandi
Entah apa yang ada dalam pikiran Dandi, padahal belum ada pembicaraan apa-apa denganku tapi tiba-tiba saja dia melamarku.
" Dita sayang, bagaimana apa kamu setuju?" tanya papa kepadaku
Lamunanku buyar ketika itu dan tanpa sadar aku hanya menganggukkan kepalaku
"tetapi, biarkan Dita menyelesaikan studinya dulu ya nak Dandi" Kata mamaku
"iya tante, aku selalu siap kok nungguin Dita" jawab Dandi sambil tersenyum


Tak berselang lama setelah kita berbicara hal yang penting, listrik dirumahku tiba-tiba saja padam dan aku dikejutkan oleh Mbak Vita dengan pacarnya dan ke dua orang tua Dandi.
"maksudnya apa ini?" tanyaku
"Dita kan hari ini kamu ulang tahun yang ke-23, gimana sih kok bisalupa" jawab Dandi
"surprise...!!!!" mereka bersama-bersama mengatakan itu kepadaku
Lampu di nyalakan dan Dandi mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya, lalu dia meraih tanganku dan memasangkan sebuah cincin yang indah dan bertuliskan namaku dan Dandi. Kemudian Dandi, mbak Vita & pacarnya, mama, papa dan kedua orang tua Dandi menjelaskan kalau ini sudah di rencanakan oleh Dandi yang ingin melamarku di usiaku yang kje-23 ini.
"so sweeet...!! maafin aku ya dek karena ngerjain kamu. Dandi yang nyuruh" kata mbak Vita
Ya aku hanya bisa tersenyum bahagia tanpa berkata apa-apa melihat mbak Vita dan semua orang di rumah, Dandi sayang ternyata kamu di balik semua ini.

*******
"bagaimana sayang dengan kejutanku?" tanya Dandi kepadaku
"gak lucu tahu, jahat banget dah bikin aku was-was seharian" jawabku sebel
"tapi kamu suka kan, kalau kamu was-was berarti itu tandanya kamu memang beneran sayang dan cinta ma aku" jelas Dandi sambil memelukku
"makasih sayang buat hari ini dan seterusnya" jawabku sambil melihatnya
Dandi hanya tersenyum manis dan mengecup keningku sambil berbisik "sama-sama sayang, karena kamu juga sudah sabar menghadapiku"

*****TAMAT****




Share:

0 comments:

Post a Comment