SMARTPHONE BERJAMAAH

Selamat pagi sahabat catatan mbak nur... Bagaimana kabarnya??? Semoga selalu dalam keadaan baik yah... Setelah sekian lama baru muncul, kali ini mimin akan membuat cerpen bertema persahabatan. Yah semoga mampu menghibur ya 🤭

*** Smartphone berjama'ah ***
Oleh : Eka Nur Rahayu

Hari ini aku merasa kesal sekali, bagaimana tidak sudah tugas dari sekolah menumpuk tapi hp juga masih dipinjam oleh adik ku yang masih sekolah SD. Sudahlah aku mencoba mengalah untuk itu, sedikit meregangkan otot dan aku bergegas pergi untuk menyiram tanaman di kebun miniku. Hmmm kejengkelanku sedikit hilang karena melihat bunga dan dedaunan hijau di kebun miniku.

"Kania.... !!!!" Terdengar suara dibelakangku
Aku tak memperdulikannya karena aku sedang asik menyiram bunga, sudah ku duga pasti itu Tanti yang memanggilku. Dan benar saja setelah ki tengok ternyata dia sudah membawa beberapa buku pelajaran untuk hari ini.

"Woooy... Disapa diam saja sih..!!!!! Nyebelin banget" gerutu Tanti

"Ya maaf... Aku lagi sebel sama adik-adikku karena sekarang smartphoneku menjadi berjamaah. Tapi kalau tak ku pinjamkan bagaimana mau belajar tapi setelah ku pinjamkan malah aku keteteran sendiri dengan tugasku" keluhku pada Tanti sembari menyiram bunga

"Maka dari itu aku kesini, udah jangan khawatir lagi tentang tugas. Lagian kita kan sekelas juga, kita sama-sama belajar lebih tepatnya aku minta diajarin kamu hehehe biar nilaiku sedikit naik lah" ucap Tanti

"Oke deh sip kalau begitu, namanya simbiosis mutualisme hahaha, yuuk masuk aku juga udah selesai menyiram bunganya" tukasku pada Tanti
Akhirnya permasalahanku bisa teratasi, tak apa- apa jika memang smartphoneku menjadi berjama'ah asal adik-adikku bisa belajar dengan tenang dan senang. 

OoO

Terima kasih pahlawanku



Cerpen – selamat malam sahabat catatan mbak nur.... menghayal dan berujung tulisan itulah semua latar belakang pembuatan blog ini. mimin itu sering berhayal apalagi kalau sedang berkebun menanam bunga atau bahkan tambulampot sering sekali mengajak tanaman berbicara, terkadang ibu sering marah katanya aku aneh karena berbicarsa dengan tanaman. Hehehe

Terima kasih pahlawanku


Pada suatu ketika di pagi hari yang cerah ada seorang anak yang bernama Reyhan dia adalah seorang anak yang cerdas dan banyak meraih prestasi tingkat provinsi ataupun nasional. Meskipun dia cerdas dia tidak pernah sombong, dan selalu membantu temannya yang membutuhkan. Dia memiliki teman yang selalu ada saat dia suka maupun duka. Temannya itu bernama Roy, mereka berdua duduk di bangku 1 SMP.

Di suatu ketika di sekolahan, mereka berdua (reyhan dan roy) bercerita bersama, sampai bel masuk pun berbunyi “tring…..,tring”. Mereka berdua pun segera masuk ke dalam kelas. Setelah sekian lama mengikuti pelajaran, jam 10.00 akhirnya istirahat, merekapun bercerita kembali dengan asyik saat jam istirahat berlangsung.

Reyhan :”roy ayuk teruskan cerita yang tadi !” kata reyhan dengan senyum

Roy : “ ayuk !” juga dengan penuh senyuman.

Mereka berdua pun mulai bercerita, dan reyhan pun bertanya kepada roy

Reyhan:” roy…..roy kenapa ya banyak anak jaman sekarang disuruh ikut lomba untuk komemeringati hari kemerdekaan Indonesia banyak yang tidak mau ? dan kebanyakan alasan mereka tidak mau mengikuti lomba adalah karena Males dan takut ! apakah masuk akal menurutmu? Tidak masuk akal sama sekali kan alasan mereka !”

Roy: “ya kamu sangat benar rey, padahal anak jaman sekarang tuh sangat beruntung sekali ya !” jawab roy”

Reyhan: “ya benar sekali kamu !, bayangkan kalau anak jaman sekarang ikut perang seperti dulu berperang bersama para pahlawan dan melawan para penjanjah, apakah mereka akan bila malas dan takut? Terus membiarkan Negara Indonesia dijajah terus sama orang barat? Dan membiarkan anak cucunya sengsara sampai seumur hidup? Ngak punya hati bangget kalau seperti itu.”

Roy: “ya seharunya kita semua patut harus bersyukur kepada Allah SWT. Karena kita tidak harus mempertaruhkan nyawa dan tenaga kita. Dan sekarang kita hanya disuruh memperingati kemerdekaan dan menjadi anak yang berguna bagi nusa dan banggsa(menjadi anak yang berprestasi dan belajar dengan sungguh-sungguh) saja, iya bukan.”

Reyhan: “iya, kita cukup disuruh untuk belajar dan menjadi anak yang berprestasi dan bisa bermanfaat bagi semua orang.”

Roy:” benar sekali kamu roy, andaikan para pahlawan nasional dan para pejuang lainnya masih hidup dan menceritakan betapa susah, dan lelahnya memperebutkan kemerdekaan Indonesia ini, pasti mereka akan sadar.”

Setelah lama bercerita dan birbicara bel masuk pun berbunyi,” tring….tring….”. Mereka pun masuk ke kelas. Dari kisah di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kita sebagai anak bangsa harus bersyukur dengan keadaan sekarang yang sudah tidak ada perang atau pun penjajah, karena betapa sengsaranya para pahlawan yang terdahulu gugur akibat peperangan untuk mempertahankan Indonesia . sedangkan kita hanya harus belajar dengan rajin agar menjadi anak yang berprestasi dan memperingati kemerdekaan doing kan.jadi belajarlah dengan sungguh-sungguh agar menjadi anak yang berprestasi supaya bangsa indonesiatidak bisa dibodohi lagi oleh orang asing(penjajah).

Never give up. Study hard and achieve your dreams as high as the sky.




Dosen Gantengku Part 1



Cerbung – Selamat malam sahabat catatan mbak nur.. setelah sekian lama bersemedi ^^ upps... bercanda. Kali ini mimin mau pos cerbung semoga dapet ending yang oke yah ^^

*** Nilai A+ Dari Dosen Baruku ****


Seusai menunaikan sholat subuh aku membuka laptop kesayang untuk memeriksa tugas sebelum di print out, ku teliti lagi tugas ini agar tidak ada kesalahan yang membuat sebal Bapak Alif. Bapak Alif yang terkenal killernya membuatku terkadang dag dig dug tak karuan. Aku takut jikalau ketika presentasi nanti tidak bisa menguasai materi, bisa-bisa nilaiku C-.

Setelah selesai menyiapkan tugas, aku beranjak dari kamar untuk menghirup udara segar ditaman belakang ditemani dengan segelas coklat hangat menambah suasana yang nyaman di pagi ini. Mega-mega merah menghiasi langit yang biru menambah indahnya ciptaan Allah SWT, hati ini merasa nyaman dan tentram. Terdengar canda tawa orang-orang yang hendak pergi ke ladang, setelah ku tengok jam dinding sudah menunjukkan pukul 05.45. aku langsung pergi ke dapur untuk membantu Mama memasak hari ini. Mamaku sosok yang begitu ku kagumi, kuat dan begitu tegas serta tegar dalam menghadapi berbagai macam kesulitan di dalam keluarga ini.

“Kinata....bantuin Mama Nduk!!!” panggilan Mama sudah mulai menggema di dalamn rumah, baru juga mau ke dapur udah dipanggil-pangil saja sih Mama ini.

“Iya Ma.... Kinata udah selesai kok! Ini juga mau bantuin Mama masak”

Ternyata setelah sampai di dapur Mama masak besar hari ini, entah ada acara apa. “Ma... kok masak banyak banget sih??? Emang ada acara apa atau ada tamu siapa?” tanyaku sambil membantu Mama mencuci sayuran.

“hmmm Budhe Mia mau mampir kerumah Nduk, sekalian sambil nganterin anaknya pindahan.”

“Pindahan?????” sahutku sambil mengeryitkan dahi

“iya Nduk, Anak Budhe Mia jadi Dosen di Perguruan Tinggi kota ini. Tapi Mama lupa nama kampusnya apa”

 “owh begitu ceritanya, kirain tamu agung mana yang datang kok Mama masak besar. Ternyata Budhe Mia yang datang”

Budhe Mia adalah teman Mamaku semasa SMA, persahabatan mereka sudah melebihi saudara sendiri. Seingatku sih dulu anaknya Budhe Mia pernah diajak kerumah tetapi itu sudah lama, hampir 10 tahunan tak bertemu. Setelah selesai memasak di dapur dan membersihkan semua peralatan memasak, aku menuju kamar untuk mandi dan bersantai. Karena aku ada kelas nanti siang, jadi ku putuskan untuk merebahkan badan setelah mandi.

Tunggu kelanjutannya ya ges ^^