Tetanggaku Yang Lucu

Cerpen – selamat malam sahabat catatan mbak nur.... hari demi hari begitu cepat berlalu hingga diri ini lupa dan tertinggal oleh zaman. Hmmmm............ bagaimana kabarnya? Semoga dalam keadaan sehat-sehat saja yah, tetanggaku yang lucu ini begitu menggemaskan hingga kutuliskan kedalam bentuk cerpen.

*** Tetanggaku yang lucu ***
Oleh : Eka Nur Rahayu



Hari ini setelah aku selesai berberes rumah, memasak dan mandi. Aku duduk diteras sambil membaca sebuah buku keluaran terbaru dari penulis terkenal, ya buku tere liye yang begitu aku suka. Suasana pagi yang sejuk dengan iringan kicau burung merdu membuat suasana hati ini menjadi lebih nyaman. Kenyamananku terasa terganggu karena bunyi musik tetanggaku yang membuat konsentrasi hilang, setelah ku selidiki ternyata ada beberapa ibu-ibu yang sedang melakukan aktivitas senam.

Kuli Tinta

Cerpen - Yey.... selamat malam sahabat catatan mbak nur... bagaimana kabarnya????? Kali ini mimin mau memposting cerpen mellow-mellow syahdu bagaimana gitu. Semoga berkenan ya sahabat ^_^

*** Ayara Zania Kuli Tinta ***
Oleh : Eka Nur Rahayu


Ayara Zania adalah seorang perempuan desa yang memiliki latar belakang pendidikan yang baik, tetapi ia tak memiliki pekerjaan yang sedap dipandang mata. Banyak dari masyarakat sekitar yang mengejeknya bahkan banyak yang tak menyukainya karena keadaanya, tetapi Zania tak putus asa dan selalu optimis serta berusaha untuk menjadi lebih baik walaupun tak pernah dipandang oleh masyarakat sekitar.  

You Will Be The Last For Me

Cerpen – selamat malam sahabat catatan mbak nur.... hari demi hari begitu cepat berlalu hingga diri ini lupa dan tertinggal oleh zaman. Hmmmm............ bagaimana kabarnya? Semoga dalam keadaan sehat-sehat saja yah, hari ini cerpen bertema ramadhan, semoga suka ^_^



*** You Will Be The Last For Me ***

Oleh : Eka Nur Rahayu



Hari ini aku masih duduk termenung menunggu giliran untuk ke kamar mandi, maklum kamar mandi dirumahku hanya satu, jadi jika ingin ke kamar mandi harus mengantri dulu. Ku tengok jam sudah menunjukkan pukul 06.00 tapi mandi aja belum apalagi ini hari jum’at, duh gusti hmmmm gumamku dalam hati. Hari ini aku mengajar jam ke 1, 2 dan ke 3 di sekolah, yang mengharuskanku cepat-cepat pergi ke sekolah, tetapi hari ini penuh dengan drama. Bagaimana tidak?? dari mulai aku bangun tidur sampai mau menuju ke sekolah pun ada aja masalah yang timbul, mengesalkan sekali.

Sesampai di sekolah ku tengok jam tangan sudah pukul 07.15, hmm untung saja tidak telat bisa-bisa ada yang mengerucutkan bibirnya, gumamku dalam hati. Tapi tak habis masalah disitu di sekolah pun masih ada aja sebagian Guru yang jutek padahal aku datang sudah pagi sekali, ya mungkin karena aku Guru baru yang harus lebih lagi dalam beradaptasi dengan Guru-guru lain. Ya sedikit mengambil hati mereka lah agar bisa welcome sama aku.

Setelah selesai mengajar yang hanya ada 6 jam pelajaran, aku bergegas ke ruang Guru untuk beristirahat. Ku rogoh gawai yang ada ditas, menyalakan data dan meletakkan diatas meja seraya membuka laptop juga.  Ada beberapa notifikasi dari WA, tetapi ada yang begitu ku tunggu menginggat hari ini adalah hari yang begitu berarti bagiku. Ya hari ini ulang tahunku berharap ada Watshapp dari Abangku tetapi setelah ku cek, online saja tidak. Sudahlah ku matikan data dan menaruh gawai di dalam tas dan melanjutkan untuk membuat materi untuk pembelajaran anak-anak besok.

Setelah pulang sekolah aku mampir ke Alfamart untuk sekedar membeli cemilan dan ice krim, ya hanya ice krimlah yang mampu membuat moodku kembali menyenangkan seperti lusa dan melupakan deretan masalah kemarin dan hari ini. Tak berharap banyak untuk hari ulang tahunku ini, jatuhnya menyakitkan abangku pun tak ingat dengan hari istimewaku. Huuffft dengan sebal langsung ku gigit ice krim coklatku sambil duduk di teras Alfamart. Dingin dan manisnya ice krim serta perpaduan antara coklat dan vanilla membuat rasa sebalku sedikit berkurang, seperti bara api yang disiram air jesssst.

Sesampainya dirumah aku langsung bergegas mandi untuk menyegarkan badan dan fikiran, mengambil air wudhu dan mengerjakan sholat dhuhur. Tanpa melihat notifikasi gawaiku lagi, selesai solat aku merebahkan badan dan terlelap mengarungi mimpi indahku. Dering alarm gawai membangunkan tidur lelap yang indah ini huuft cepat sekali waktu berjalan dan tak terasa jam dinding menunjukkan pukul 4 sore.

Setelah selesai mandi dan menunaikan solat ashar, aku duduk diteras sambil membaca novel ditemani secangkir coklat hangat, menambah hangat suasana sore yang gerimis. Kulihat anak-anak baru selesai mengaji, mereka berjalan beriringan. Diiringi dengan tawa renyah yang begitu syahdu ditelingaku. Aku pernah menjadi seperti mereka, tak ada beban dan beban terberat saat itu hanyalah PR apalagi kalau matematika selalu saja bikin jantungan. Gumamku dalam hati.

“Selamat sore kak Nazwa....!!!” sapa salah satu dari anak itu



“Selamat sore juga cantik.... yang rajin ya belajarnya biar bisa banggain orang tua. Oke!!!” jawabku sambil memberikan jempol kedua tangganku seraya mengerling genit, mereka hanya menjawab dengan senyuman manis khas anak-anak desa.

Dari dalam rumah terdengar mama memanggil-manggil karena gawaiku berbunyi sedari tadi, tetapi tak ku hiraukan yah karena sedikit kecewa dengan abangku itu. Masa iya sudah pacaran sedari SMA tetep saja nyebelin, ngeselin dan jutek pula, mungkin abangku itu gak akan merasa kehilangan kalau hubungan kita berakhir. Gerutuku dalam hati.

“Nazwa.... ini anak dipanggil-panggil mama dari tadi bukannya nyaut malah diem aja sih!!” kata mama kesal karena sedari tadi aku tak menghiraukan panggilan beliau.

“iyya-iyya maaa Nazwa masuk!!!” sahutku bergegas menuju rumah, menenteng novel dan membawa cangkir bekas coklatku. Aku masuk ke dalam kamar dan melihat siapa sih yang sibuk nelpon sedari tadi, yap nomor pribadi paling jengkel kalau ada yang kayak gini. Ku lempar lagi gawai diatas kasur lalu pergi untuk mengambil air wudhu dan menunaikan solat magrib.

Malam ini aku berencana untuk tidur cepat menginggat tugas-tugas sudah selesai dan untuk menghemat tenaga agar besok mengajar bisa lebih fresh lagi. Ku rebahkan badan diatas kasur yang empuk, tak berselang lama aku sudah terlelap tidur.

Entah sejak kapan, tetapi aku mengeryitkan dahi ketika terbangun dari tidur. “lah mama sejak kapan disini? Dan ada apa mama tiba-tiba masuk ke kamar Nazwa??” tanyaku pada mama.

“Mama sejak tadi disini nak, mau bangunin kamu!! tapi mama lihat kamu pulas banget tidurnya. Alfiyan sejak tadi sudah nungguin kamu sayang!!!” ucap mama sambil membelai rambutku

“Alfiyan????? Ngapain malam-malam kesini ma???” mataku terbelalak sontak aku kaget dan nyawa serasa udah ngumpul 100%

“Belum malam sayang baru jam setengah delapan!! Buruan keluar kasian Alfiyan dari tadi nungguin cintanya itu!” goda mama sambil berlalu meninggalkanku

“ih mama apaan sih...!” jawabku sambil mengerucutkan bibir



Aku duduk sebentar, minum lalu berdiri di depan cermin tak terlalu buruk lah penampilanku, lebih natural kalau kaya gini. Aku keluar kamar menuju ruang tamu dan tara Alfiyan sudah duduk manis sambil tersenyum, lesung pipitnya itu lo yang bikin aku meleleh. But, Nazwa ingat abangmu itu sudah lupa hari istimewamu ingat itu!!!! gumamku dalam hati.

“Eh Nazwa sayang!!! Cantik ya ternyata adek abang ini kalau baru bangun tidur!! Sini duduk deket abang, abang mau bicara penting” goda Alfiyan.

Ya begitulah jurus jitu dan andalan selalu memuji kalau ada salah gerutuku dalam hati. “Apaan sih bang.... oke-oke. Oya abang mau minum apa??” jawabku

“Udah dek, abang udah minum tar kalau kembung gimana karena banyak minum? Siapa yang mau ngerokin? Kan adek belum sah jadi istri abang” goda Alfiyan lagi

Lah ini orang pinter banget nyairin suasan, belum ada juga 2 menit bisa-bisa aku leleh ini gerutuku dalam hati. “apaan sih tinggal minum tolak angin aja, beres!!! Emang abang mau apa sih??? Apa sih artiku untukmu bang? Ngeselin banget”  tanyaku

“Adek segalanya buat abang!!!! You will be the last for me sayang, hmm abang ada sesuatu buat adek, hanya kotak kecil tapi butuh perjuangan banget abang untuk dapetin ini. Ya semoga adek suka dan mau menerima pemberian abang ini. Terima ya dek” ucap Alfiyan seraya menyodorkan kotak kecil kepadaku

“Iya bang makasih ya!! Nazwa buka ya kotaknya..” ucapku seraya mengambil kotak dan membukanya, benar saja kotak kecil itu berisi sesuatu yang sudah lama Alfiyan perjuangkan. Tak terasa titik-titik embun membasahi pipiku. “abang ini beneran buat Nazwa???”ucapku sambil menitikan air mata

“iyaaa Nazwa sayang, maafin abang sedari kemarin sudah jutek sama Nazwa tapi kejutannya oke kan dan Nazwa mau kan terima abang untuk jadi imam?? Pastinya bukan imam masjid!!”goda Alfiyan seraya memegang tanganku dan memakaikan cincin cantik itu lalu menyeka air mata dan berakhir memeluk ku

Aku tak bisa berkata apa-apa lagi karena hanya bisa bersyukur tangis bahagiaku tumpah, orang yang begitu menyebalkan ternyata juga bisa seromantis ini. Aku seperti kejatuhan bulan hanya ada rasa syukur dan syukur dalam hati ini, cincin bermata satu ini begitu indah melingkar dijari manisku.

Setelah bercerita panjang lebar ternyata mama sudah bersekongkol dengan Alfiyan untuk membuatku jengkel 2 hari ini, besok Alfiyan berencana untuk membawa kedua orang tuanya kerumahku. Rona bahagiaku dan Alfiyan begitu terlihat, ya hubungan sejak putih abu-abu itu. Menjaga kepercayaan, komitmen dan komunikasi membuat hubungan ini berakhir dengan bahagia, walaupun banyak sekali batu kerikil yang menghalangi.

Alfiyan sosok sederhana yang mampu membuatku begitu mencintai dan menyayanginya, pekerjaannya juga tak pernah membuatku malu bahkan aku selalu nemberi motivasi untuknya bahwa sepandai-pandainya seorang wanita tak akan menang dengan kepandaian seorang pria. Karena wanita menggunakan hati, perasaan, tetapi laki-laki menggunakan rasio dan tetap berpikir dingin dalam menyelesaikan berbagai macam masalah.